PANTAI PANJANG,Objek wisata pantai panjang Merupakan pantai yang membentang sepanjang 7 km dengan potensi pasir putih dan di sepanjang pantai ditumbuhi oleh pohon cemara laut. Pantai yang juga dikenal dengan nama pantai gading cempaka ini terletak kurang lebih 4 km dari pusat kota.

COPY RIGTH DISBUDPAR PROP BENGKULU




Terhitung ada 20 buah rumah tinggal yang
berarsitektur Cina di kawasan ini. Rumah-rumah tersebut umumnya
memanjang ke arah belakang, bertingkat 2, dan beratap lengkung. Terlihat juga rumah-rumah tersebut
diberi hiasan terawangan yang terdapat di atas jendela yang berfungsi
sebagai ventilasi sebagaimana umumnya pada arsitektur rumah Cina. Kini kawasan pemukiman cina tersebut
hampir berubah bentuk walaupun sebagian masih dipertahankan
keasliannya. berikut adalah 2 foto yang menggambarkan pemukiman tersebut
seiring dengan perubahan waktu.untuk mempertahankan keidentikan dan
kekhasan daerah pemukiman cina tersebut, pemerintah daerah bengkulu
mendirikan sebuah gerbang bercorak cina di depan benteng Marlborough tak
jauh dari pemukiman tersebut.

Peninggalan sejarah ini memiliki daya tarik yang besar karena kelangkaannya. Benteng ini dulunya merupakan pusat pemerintahan kolonial Inggris yang menguasai Propinsi Bengkulu selama lebih kurang 140 tahun (1685-1825).Sehingga benteng ini pun masih memiliki bentuk yang sesuai dengan desain asli bangunan abad ke-17. Sungguh merupakan daya tarik yang jarang ditemukan di tempat lain.

Situs kawasan Benteng Marlborough ini berada dalam satu kawasan dengan objek wisata alam pantai, yaitu Pantai Tapak Paderi. Sehingga memberikan perpaduan objek wisata alam dan budaya. Kelengkapan kawasan ini sebagai objek wisata menjadi potensi besar untuk dapat menjadi objek wisata unggulan bagi Kota Bengkulu.
Benteng Marlborough sejak mulai dibangun telah memegang fungsi strategis di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan. Potensi kesejarahan yang demikian merupakan komoditi penelitian yang menarik. Potensi ini memiliki nilai yang besar dalam memperkaya kajian keilmuan.John Bastin dalam bukunya yang berjudul: The British in West Sumatera (1685-1825) A Selection Documents with An Introduction. Kuala Lumpur: University of Malaya Press 1965, banyak memberikan informasi tentang kejadian-kejadian di sekitar Benteng Marlborough. Bahkan yang lebih menarik adalah digunakannya dokumen-dokumen resmi dari pemerintah Inggris yang berpusat di Benteng Malborough, termasuk dokumen yang disebut SFR (Sumatera Factory Record).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar